<p>JAKARTA - Investasi di pasar modal memang menjanjikan. Banyak orang melihatnya sebagai jalan menuju kebebasan finansial. Tapi sayangnya, nggak semua orang sadar bahwa kesuksesan di pasar saham bukan cuma soal angka, grafik, atau laporan keuangan. Satu hal yang sering terlupakan justru yang paling penting: mengelola emosi dan mental saat berinvestasi.</p><p>Banyak investor pemula yang terbawa suasana. Saat pasar naik, muncul rasa percaya diri berlebih. Saat pasar turun, panik dan buru-buru jual semua. Ini yang bikin banyak keputusan jadi impulsif dan merugikan. Padahal, kunci investasi yang sukses adalah tetap tenang dan rasional.</p><h2>Kenali 4 Bias Psikologis yang Sering Bikin Salah Langkah</h2><p>Supaya nggak terjebak dalam jebakan emosi, kamu perlu tahu beberapa bias psikologis yang umum terjadi:</p><ol><li>Overconfidence Bias<br>Terlalu percaya diri sampai merasa semua keputusan pasti benar. Akhirnya, risiko sering disepelekan.</li><li>Loss Aversion<br>Lebih takut rugi daripada semangat cari untung. Akibatnya, kamu tahan saham yang udah jelas merugi, berharap aja harganya balik.</li><li>Herd Mentality<br>Ikut-ikutan beli saham yang lagi rame tanpa tahu alasannya. Takut ketinggalan, tapi malah beli di harga tinggi.</li><li>Confirmation Bias<br>Hanya cari informasi yang mendukung opini kamu, dan tutup mata dari data yang bertentangan.</li></ol><h3>Biar Nggak Terseret Emosi, Coba Terapkan Ini</h3><ol><li>Punya Tujuan Investasi yang Jelas<br>Mau investasi untuk beli rumah, dana pensiun, atau pendidikan? Tujuan yang jelas bikin kamu nggak mudah goyah walau pasar naik-turun.</li><li>Susun Rencana Investasi dan Ikuti Disiplin<br>Tentukan alokasi aset sesuai profil risiko kamu. Buat strategi kapan harus beli dan jual. Hindari keputusan spontan karena FOMO atau panik.</li><li>Gunakan Aturan Stop-Loss dan Take-Profit<br>Tentukan batas maksimal kerugian dan target keuntungan sejak awal. Ini membantu kamu tetap disiplin, bahkan saat emosi mulai menguasai.</li><li>Diversifikasi Portofolio<br>Jangan taruh semua uang di satu saham atau sektor. Diversifikasi bisa bantu kamu bertahan kalau salah satu aset lagi anjlok.</li><li>Jangan Terlalu Sering Cek Portofolio<br>Memantau harga saham setiap menit justru bikin stres. Lebih baik, review portofolio secara berkala dan fokus ke jangka panjang.</li><li>Terus Belajar dan Dapatkan Second Opinion<br>Pelajari dasar-dasar pasar modal dan jangan ragu konsultasi dengan profesional atau mentor investasi.</li><li>Latih Kesabaran dan Kendalikan Diri<br>Ingat, investasi itu maraton, bukan sprint. Praktik seperti mindfulness atau meditasi bisa bantu kamu tetap tenang dan rasional saat pasar bergerak liar.</li></ol><h3>Belajar dari yang Sudah Terbukti</h3><p>Warren Buffett, salah satu investor paling sukses di dunia, pernah bilang: "Be fearful when others are greedy, and greedy when others are fearful." Artinya, tetap tenang saat orang lain panik, dan jangan serakah saat semua sedang euforia.</p><p>Psikologi dalam investasi itu penting. Kesalahan bukan selalu karena strategi yang salah, tapi sering karena emosi yang nggak terkontrol. Dengan mengenali bias, mengelola emosi, dan mengikuti rencana dengan disiplin, kamu bisa jadi investor yang lebih tangguh.</p><p>Ingat, mental yang stabil adalah aset berharga di pasar modal.</p>

ANANDA.png

Karyawan melintas dengan latar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin, 25 Oktober 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

IHSG DiTutup Turun .jpg

Psikologi dalam investasi itu penting. Kesalahan bukan selalu karena strategi yang salah, tapi sering karena emosi yang nggak terkontrol.

Investasi Nggak Cuma Butuh Analisis, Tapi Juga Mental yang Kuat

Tren Leisure